You are here

Menteri PUPR Tegaskan Pentingnya Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan

by Jonathan Cohen Wednesday, January 23, 2019 - 13:25

Jakarta - Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur harus dilakukan secara berkelanjutan. Hal tersebut sangat penting untuk memajukan sebuah negara. 

Ia mencontohkan pada saat terjadi krisis yang dibangun oleh Amerika Serikat dan China tersebut adalah infrastruktur. Langkah tersebut dilakukan karena akan menimbulkan efek berganda (multiplier effect). Pembangunan infrastruktur juga harus dilakukan secara efisien sesuai dengan kebutuhan.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan infrastruktur sebagai program prioritas pemerintah dalam empat tahun ini telah berdampak pada pertumbuhan kawasan seperti metropolitan perkotaan, perbatasan, ekonomi khusus, dan pariwisata.

Menurutnya, ketersediaan infrastruktur juga akan mendukung revitalisasi industri manufaktur Indonesia agar bisa berdaya saing sehingga membuka lebih banyak lapangan pekerjaan.

"Dalam membangun infrastruktur, Kementerian PUPR sudah memperhitungkan efek berganda (multiplier effect) yang diharapkan sejak dari tahapan perencanaan, pelaksanaan hingga pemanfaatannya," kata Basuki seperti dikutip oleh liputan6.com dalam keterangan tertulis, Rabu (23/1/2019).

Terkait hal ini, ia turut memaparkan capaian pembangunan infrastruktur yang dikerjakan Kementerian PUPR selama 4 tahun yaitu mulai 2015 hingga 2018 dan rencana pada 2019. Untuk mendukung ketahanan air dan pangan, pemerintah pada 2015-2018 telah membangun 56 bendungan, dimana 13 bendungan selesai dan 43 bendungan lainnya dalam penyelesaian konstruksi.

Sementara pada tahun ini rencananya akan dibangun 9 bendungan baru, sehingga total bendungan yang dibangun dari 2015–2019 adalah 65 bendungan. Jumlah tersebut akan menambah tampungan air di Indonesia dimana pada tahun 2014, Indonesia memiliki 231 bendungan.

Selain bendungan, juga dibangun 949 buah embung alami, dimana pada 2019 akan ditambah 104 embung yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia sehingga total ada 1.053 embung.

"Untuk saluran irigasi, target pembangunan 1 juta hektare (2015-2019) yang akan menambah luas irigasi kita seluas 8,9 juta hektare," jelas Menteri Basuki.

 

 

Share this article: