Pemerintah Targetkan Bangun 1,8 GW PLTB pada 2025

JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) menargetkan pada 2025 akan terpasang 1,8 GW Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (angin/PLTB). Target tersebut muncul tak lepas dari potensi Indonesia yang memiliki total 60,6 Giga Watt (GW) untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu.
Seperti dilaporkan dari esdm.go.id (5/12), pengembangan tersebut potensial untuk dilakukan khususnya di daerah yang memiliki potensi kecepatan angin sebesar 4 meter per second (m/s). Provinsi yang tercatat memiliki potensi besar tenaga bayu adalah Nusa Tenggara Timur (10.188 MW), Jawa Timur (7.907 MW), Jawa Barat (7.036 MW), Jawa Tengah (5.213 MW) dan Sulawesi Selatan (4.193 MW).
Hingga 2017, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) baru mencatatkan kapasitas terpasang PLTB sebesar 1,1 MW, atau bila dibandingkan potensi baru 0,0002% termanfaatkan.
Awal tahun depan, di perbukitan Sidrap, Sulawesi Selatan yang kecepatan anginnya rata-rata sebesar 7 m/s akan beroperasi 30 turbin tenaga angin yang masing-masing berkapasitas 2,5 Mega Watt (MW) atau 75 MW secara total.
Proyek yang dikerjakan oleh PT UPC Sidrap Bayu Energi sejak April 2016 lalu ini membutuhkan investasi senilai USD 150 juta. Apabila sudah beroperasi, PLTB Sidrap dapat mengalirkan listrik ke sekitar 80.000 rumah tangga pelanggan 900 VA. Sedang dipersiapkan juga rencana ekspansi PLTB Sidrap Tahap II, dengan kapasitas 50 MW. Harga jual ke PLN nantinya diharapkan dapat lebih murah, di bawah 7 cent USD/kWh.
Menambah pasokan listrik di Sulawesi Selatan, PLTB Jeneponto 65 MW yang dikembangkan PT Energi Bayu Jeneponto juga akan menyusul. Sementara itu, di Kalimantan Selatan, PT Tala Alam Baru juga akan memulai tahap pertama PLTB Tanah Laut berkapasitas 75 MW yang diperkirakan akan selesai pada 2019. PPA PLTB Tanah Laut ini akan ditandatangani di Paris tanggal 11 Desember 2017 bersamaan dengan pertemuan One Planet Summit yang akan dihadiri oleh Menteri ESDM.