Panairsan Pratama Hadirkan Beragam Produk Konstruksi Terbaik

JAKARTA - Pertumbuhan industri konstruksi sejalan dengan pemerataan pembangunan infrastruktur yang dirancang pemerintah Indonesia ternyata juga berimbas kepada berbagai perusahaan konstruksi, salah satunya PT Panairsan Pratama.
PT Panairsan Pratama adalah perusahaan terkemuka pada peralatan uji material, peralatan laboratorium dan sistem teknik di Indonesia ini. Construction Asia Online berkesempatan melakukan wawancara dengan Welastiningsih, Marketing Engineer dari Panairsan Pratama pada hari Jumat (15/9).
Welastiningsih menjelaskan target dari produk Panairsan Pratama dengan mengatakan, "Banyak sih, dari perguruan tinggi negeri, perguruan tinggi swasta, terlebih utama dinas PU dan kementerian-kementerian ESDM. Perusahaan yang bergerak dengan industri sipil. Pengguna jalan, jembatan, kontraktor, yang berhubungan dengan kualitas jalan, investigasi kualitas jalan."
Lebih detil, dirinya memaparkan bahwa peningkatan industri konstruksi juga memiliki dampak positif bagi Panairsan Pratama,"Seharusnya meningkat yah karena semakin naiknya infrastruktur berarti harus semakin banyak juga kualitas dari bahan-bahan infrastruktur yang akan digunakan, jadi penggunaan alat kita seharusnya semakin banyak."
Panairsan Pratama akan mengikuti pameran Konstruksi Indonesia and The Big 5 Construct Indonesia yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada 8-10 November 2017 bersama dalam satu lokasi bersama event Indonesia Infrastructure Week (IIW) 2017. Dalam mengikuti pameran tersebut, Panairsan berencana menampilkan salah satu produk teknologi terbaru di bidang konstruksi yaitu Nito Construction dari Jepang.
"Kita biasa menguji mutu karakteristik beton memakai hammer test, nah sekarang kita udah punya teknologi barunya dari Jepang, pakainya sistem palu saja, nanti dia diketuk seperti palu dan menghasilkan nilai dalam bentuk mpa. Nanti hasilnya dikonversi saja perhitungannya, teknologinya lebih terbaru saja, terupdate. Teknologi ini belum ada di Indonesia, masih di pakai di Jepang karena di Indonesia belum masuk," tutupnya.